Langsung ke konten utama

konsep integrasi materi keagaamn dalam mata pelajaran rumpun IPA

Konsep Integrasi Materi Keagamaan dalam Mata Pelajaran Rumpun IPA

Pendidikan Islam melingkupi objek bahasan ayatul qauliyah dan ayatul kauniyah. Implikasinya, pendidikan Islam tidak mengenal dikotomi antara pendidikan agama dengan pendidikan umum. Islam sebagai manhajul hayah, memandang bahwa seluruh isi kehidupan ini patut dipelajari dan difahami yang kelak akan menuntun kita mengamalkannya untuk mencapai tujuan hakiki sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Dalam perspektif pendidikan Islam, yang menyiapkan manusia agar dapat melakukan peranannya, baik sebagai khalifah ataupun sebagai ‘abd, maka yang wajib dituntut oleh manusia adalah ilmu yang sifatnya terpadu antara ilmu umum dengan ilmu agama.Pada tataran aplikasinya, pendidikan yang diterapkan baik di sekolah umum maupun berbasis Islam, masih bersifat dikotomi, yaitu terpisah antara materi keagamaan dengan materi umum. Kalaupun ada, sebatas pada pemberian mata pelajaran umum dengan mata pelajaran agama secara bersamaan, belum sampai kepada integrasi dalam materi pelajaran.


Terdapat empat bentuk kurikulum (Abdullah Idi; 2011), yaitu “separated subject curriculum, correlated curriculum, broad fields curriculum, dan integrated curriculum”. Bentuk kurikulum yang berkaitan dengan integrasi proses pembelajaran adalah correlated curriculum dan integrated curriculum. Correlated model adalah sistem pengorganisasian isi materi pelajaran dimana satu mata pelajaran dikaitkan dengan materi yang ada pada mata pelajaran lainnya. Namun kajian utama tetap berpijak pada satu mata pelajaran utama. Pengkaitan dilakukan sepanjang dipandang perlu. Batas-batas mata pelajaran yang ada dipertahankan (Deni Kurniawan; 2011). Sedangkan, Nasution (1987) berpendapat bahwa model Correlated Curriculum, “yaitu model kurikulum yang menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang laiannya dengan cara insidental (kebetulan), tematik”.
Integrasi proses pembelajaran materi keagamaan atau nilai-nilai ke-Islam-an dengan mata pelajaran rumpun IPA dilakukan dengan model Correlated curriculum, Correlated Model atau model keterhubungan. Correlated model adalah menghubungkan isi materi pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi, dengan materi kegamaan (Al-Qur’an, Hadits, akidah akhlak, atau fiqh) dengan tetap berpijak pada satu mata pelajaran kajian utama yaitu Fisika, Kimia, atau Biologi, yang dapat dilakukan secara insidental ataupun sistematik. 

file:///C:/Users/KOMPTU/Downloads/779-2048-1-PB.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Observasi Ekosistem Sungai di Majalengka

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

    Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice ) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran   Lokasi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Lingkup Pendidikan MA Daarul Uluum PUI Majalengka Tujuan yang ingin dicapai Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman mengajar terbaik yang dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan kemampuan berfikir tingkat tinggi murid melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning metode HOTS-ISTEEM dalam materi Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Penulis Ilisya P. Indrasari   Tanggal 4 dan 5 Juli 2023 (Model Project Based Learning moda Luring)   Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masala...